Evolusi Sistem Moneter
a. Gold
Standard System
Adalah sistem keuangan internasional yang didasarkan pada standar emas hingga menggunakan sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate).
Sistem ini dapat menghilangkan
ketidakpastian
bila terjadi fluktuasi nilai tukar sehingga dapat mendorong perdagangan
dunia dan diberlakukan
hingga sebelum Perang Dunia I.
Kelemahan standar emas:
• Negara tidak memiliki kendali terhadap kebijakan moneter karena jumlah uang beredar ditentukan oleh emas yang
mengalir antarnegara
• Kebijakan moneter dunia menjadi sangat tergantung pada produksi emas (terjadi deflasi saat produksi emas dunia menurun dan inflasi saaat produksi emas dunia meningkat).
b. Bretton Woods
System
Perang Dunia I mengacaukan perdagangan internasional, Negara-negara tidak dapat mengkonversi mata uang ke dalam emas sehingga Sistem gold standard tidak dapat digunakan. Maka, diadakanlah pertemuan negara Sekutu pemenang PD II di Bretton Woods, New Hampshire, untuk mengembangkan sistem moneter internasional.
Pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan adanya nilai tukar mata uang tetap yang dipertahankan oleh bank sentral setiap negara dengan jalan membeli atau menjual mata uangnya. Rezim ini disebut sebagai rezim nilai tukar tetap atau sistem Bretton Woods.
Sistem Nilai Tukar Tetap
Sistem nilai tukar Bretton Woods didasarkan pada nilai Konversi dolar Amerika terhadap emas, yaitu $35 per ons. Nilai tukar tetap dijaga oleh bank sentral tiap negara dengan melakukan intervensi pasar nilai tukar (foreign exchange market), yakni tindakan jual atau beli aset berupa dolar
yang dipegang sebagai cadangan devisa.
Pembentukan International
Monetary Fund (IMF)
Tugas IMF:
• Mendorong pertumbuhan
perdagangan
dunia dengan membuat peraturan untuk menjaga nilai tukar tetap
• Memberi pinjaman kepada negara yang
mengalami defisit neraca pembayaran (balance of payment)
• Mengumpulkan
dan melakukan standardisasi
data perekonomian
internasional.
Pembentukan International
Bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau
Bank Dunia
Tugas
IBRD:
• Menyediakan
pinjaman jangka panjang untuk membantu negara-negara
berkembang, seperti membangun waduk, jalan, dan
modal fisik lain
untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Kelemahan sistem Bretton Woods adalah bahwa IMF tidak
dapat menekan negara yang mengalami surplus untuk meningkatkan nilai mata uang atau melakukan kebijakan moneter
yang ekspansif. Akibatnya, Sistem Bretton
Woods tidak dapat digunakan dan kolaps pada tahun
1971.
c. Managed
Float System (Sistem Nilai Tukar Mengambang)
Sistem ini digunakan sejak tahun
1973 dan merupakan sistem moneter internasional yang menerapkan gabungan antara sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar fleksibel. Dalam sistem ini, nilai tukar dapat berubah setiap hari Sebagai respon terhadap kekuatan pasar. Namun,
bank sentral setiap negara berusaha untuk mengendalikan pasar nilai tukar.
Lembaga Keuangan Internasional
a. IMF
IMF merupakan lembaga keuangan internasional yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan internasional. Peran tersebut hampir sama dengan peran bank sentral (mengendalikan
kondisi ekonomi/kebijakan moneter negara-negara
anggotanya). Perbedaannya
adalah cadangan yang
dimiliki IMF berupa mata uang beberapa negara anggotanya serta tidak memiliki hak mencetak uang.
b. Bank Dunia
Tugas Bank
Dunia adalah untuk memberikan pinjaman kepada pemerintah negara-negara anggota
(yang juga merupakan negara anggota IMF)
atau kepada organisasi pemerintah / swasta yang
dijamin oleh pemerintah. Maka,
Bank Dunia dikatakan sebagai organisasi antarpemerintah
(intergovernmental). Pinjaman yang
diberikan oleh Bank
Dunia dapat sebagian atau keseluruhan
jumlah biaya dari proyek yang
diusulkan.
Dalam mengevaluasi pendayagunaan dana di suatu negara, Bank Dunia dapat melakukan:
• Mengirim misi ekonomi secara periodik untuk melihat kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di negara tersebut, serta mengamati kebijakan perekonomiannya.
• Memberi konsultasi serta saran-saran mengenai perubahan kebijakan ekonomi yang diperlukan berdasarkan misi ekonomi tersebut.
c. Asian Development Bank (ADB)
Lembaga keuangan internasional
ini didirikan pada tahun 1966
dengan tujuan utama mendorong pertumbuhan
ekonomi dan kerja sama di kawasan Asia
dan Timur Jauh. ADB berfungsi menyalurkan
dana, menyokong investasi, dan memberikan bantuan teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya.
d. Islamic
Development Bank (IDB)
Lembaga keuangan internasional
ini didirikan pada tahun 1975
yang bertujuan untuk memajukan pembangunan
ekonomi dan sosial di negara-negara
anggota dan masyarakat Islam, baik secara
individual maupun kolektif berdasarkan
syariah
Islam.
0 komentar:
Posting Komentar